Jangan Pernah Bosan Mencari Ilmu!!

Blogroll

Pages

Selasa, 15 September 2015

Seputar Mie Instan dan Cara Pengolahan yang Benar

Sejarah Mie Instan

Barang kali kita pantas berterima kasih kepada Mamofuku Ando, orang Jepang kelahiran Chiayi, Taiwan, 5 Maret 1910. Berkat kerja keras dan jerih payahnya kita sekarang bisa menikmati kelezatan mie instan. Makanan cepat saji dengan banyak penggemar, yang masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an.

Begini ceritanya…
Ditinggal orang tuanya, Ando yang berumur 3 tahun harus membantu neneknya mengurus rumah. Balita ingusan itu pun mesti menjaga toko. Belum lagi harus mencuci pakaian dan mamasak. Hasilnya positif, ia jadi pintar masak-memasak, tapi sebaliknya sekolahnya terlantar.
Beranjak remaja dan dewasa, ia berkeinginan mejadi pedagang. Harta peninggalan orang tuanya pun digunakan untuk berdagang pakaian rajutan di Taiwan dan Osaka, Jepang. Usahanya terbilang maju.

Ia pun bisa kembali ke bangku sekolah menyelesaikan pendidikan yang sempat terbengkalai. Ia lulus program magister ekonomi Universitas Ritsumeikan pada tahun 1934 dan mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa diterimanya dari universitas yang sama pada tahun 1994.
Namun kemudian ia dituduh korupsi dalam perdagangan senjata dan onderdil pesawat. Ia lantas dijebloskan ke penjara. Setelah 2 tahun hidup di penjara, ia pun dibebaskan. Pada 1956, satu-satunya harta yang tertinggal adalah rumah.

Masa itu Amerika Serikat sedang gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke Jepang yang sedang paceklik pangan. Harga terigu menjadi murah. Pemerintah Jepang pun menganjurkan rakyatnya mengonsumsi roti dan terigu sebagai pengganti nasi.
Melihat banyak orang melahap mie, di dekat toserba hankyu di Osaka, pikiran Ando terbuka. Mengapa tidak membuat mie dari terigu? Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie.
Apalagi mie dirasa enak, murah, tahan lama, dan tidak sulit mengolahnya.
Ide itu terus dipikirkannya. Cuma ia tidak mau membuat mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ia ingin membuat mie bentuk lain yang enak, lebih cepat dan mudah diolah, serta gampang didapat dimana-mana.

Ando mulai mewujudkan impiannya dengan membeli mesin pembuat mie dan bereksperimen membuat mie instant di halaman belakang rumahnya. Mula-mula mie digoreng agar lebih awet, gurih, dan cepat diolah.

Lalu menimbang-nimbang rasa yang pas untuk kuah itu. Dipilihnya kuah ayam karena yang netral. Ando membawa contoh mie instannya ke sebuah toko serba ada. Ternyata semuanya ludes hari itu juga. Waktu itu tahun 1958.

Halaman rumahnya tak cukup menampung pesanan. Ia memindahkan usahanya ke sebuah gudang kosong di Osaka. Di sana Ando membuat mie instant dibantu keluarganya. Sejak itu perusahaan-perusahaan besar terus menerus ingin menjadi penyalur mie instannya.

Desember 1958, Ando menamai perusahaannya Nissin Foods. Beberapa bulan kemudian ia pindah ke sebuah pabrik seluas 20.000m2. Ia menerima penghargaan Ordo Matahari Terbit Kelas II dari Pemerintah Jepang. Chicken Ramen dan Cup Noodles adalah produk-produk ciptaannya.

Tahun 1960 ia membuka pabrik kedua, dan tahun berikutnya lahir pabrik baru lagi. Meski mie instant laris manis, Ia tak bosan-bosan bereksperimen untuk terus memperbaiki mutu. Bahkan ada keinginan memperkenalkan dan menjualnya ke luar negeri. Untuk melihat semua kemungkinan itu, ia pergi berkeliling Eropa dan Amerika tahun 1966. Di sana ia melihat orang makan mie dengan garpu, tanpa kuah dan memakai piring, dan menyeruput mie dianggap tidak sopan. Ia juga mengamati ada kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas tanpa harus dimasak. Ada gelas kertas sekali pakai dan kertas almunium sebagai wadah kedap udara.

Ando pun mendapat ilham membuat mie instant dalam wadah berbahan stereofoam, yang lantas ditutup rapat dengan lembaran aluminium. Mie gelas itu tidak perlu dimasak, cukup diseduh. Supaya tidak hancur terkocok-kocok, mie dibuat lebih tebal. Disediakan pula garpu untuk memakannya. Di puncak keberhasilannya, Ando yang pada tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membuka Foodeum di Shinjuku, Tokyo. Gedung itu disebut pula ISTANA MIE karena mempunyai beberapa restoran mie, tempat disko, dan museum mie.

Mamofuku Ando meninggal di Ikeda, Osaka, 5 Januari 2007 pada umur 96 tahun. Meninggal dunia karena gagal jantung di Rumah Sakit Kota Ikeda, Prefektur Osaka. Peringatan 100 tahun kelahiran Momofuku Ando dirayakan pada 5 Maret 2010. Acara spesial berjudul Instant Ramen Hatsumei Monogatari : Ando Momofuku-den (Kisah Penemuan Mi Instan: Biografi Momofuku Ando) ditayangkan secara nasional oleh Tokyo Broadcasting System.

Dalam film dokumenter ini, Momofuku Ando diperankan oleh Ryji Harada, narasi oleh Kazuo Tokumitsu dan Miki Takai.
Prinsip utama dari darinya adalah, “Dunia damai kalau semua orang cukup makan”, “Makan yang benar membuatmu cantik dan sehat”, dan “Produksi makanan adalah melayani rakyat”. Ketiga butir prinsip tersebut dijadikan prinsip dasar kegiatan bisnis dan pengembangan produk Nissin Foods.

Dampak Mengkonsumsi Mie Instan secara Berlebihan
Menurut sistem ekskresi manusia, untuk mengeluarkan zat-zat pengawet tersebut dari dalam tubuh kita butuh waktu sekitar 4 hari. Jadi idealnya kita mengonsumsi mie instan itu minimal 4 hari sekali. Jika terlalu sering maka bahan-bahan pengawet tersebut tidak sempat dikeluarkan. Akhirnya menumpuk dan mengendap dalam tubuh kita. Endapan ini bersifat karsinogen atau racun dalam tubuh kita.
Efek sampingnya belum kelihatan dalam waktu singkat. Tapi dalam waktu yang lama, apalagi usia sudah mulai tua, dampaknya mulai muncul. Mulai dari gangguan ginjal, pengerasan hati, hingga penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada stroke. Karena itu, ikutilah cara memasak mie instan yang benar.
  
Tips Mengonsumsi dan Memasak Mie Instan yang Benar
Mengonsumsi mie instan bagi anak kost, orang yang hidup sendiri, dan orang sibuk adalah sesuatu yang sulit dihindari. Makanan cepat saji ini rasanya memang enak, sedap, dan cara memasaknya cukup instan. Di samping itu juga tersedia berbagai macam rasa dan harganya relatif murah. Namun perlu diingat, mengonsumsi makanan yang monoton, makanan apa saja, adalah kurang baik bagi kesehatan. 
Mungkin tips dan trik berikut ini bisa membantu kita dalam menyiasati agar tetap bisa mengonsumsi mie instan:
  • Mengonsumsi mie instan minimal 4 hari sekali. Agar ada waktu bagi tubuh kita untuk mengeluarkan bahan pengawet yang terkandung di dalamnya.  
  • Fungsi mie instan adalah sebagai asupan karbohidrat. Jadi, hindari mengonsumsi mie instan dengan nasi supaya tidak kelebihan karbohidrat dan kadar gula yang berakibat obesitas dan diabetes. Karena berfungsi sebagai asupan karbohidrat sebaiknya tambahkan sayur dan lauk pauk, seperti sawi, kubis, tauge (kecambah), tomat, wortel, mentimun, telur, dan sejenisnya. 
  • Jangan jadikan mie instan sebagai makanan pokok. Jadikan sebagai selingan saja.
  • Hindari minuman yang dingin dan bersoda setelah makan mie instan karena kandungan sodium dalam mie instan sudah cukup tinggi.
Ketika kita merebus mie instan, air rebusannya kelihatan keruh dan berminyak. Itulah zat pengawet buatan, pewarna kuning buatan tartrazine), lapisan lilin, pengemulsi, dan pengental yang keluar dari mie instan dan terlarut dalam air rebusan. Air rebusan ini rasanya sedap karena di dalamnya juga ada penyedap rasa buatan. Sebaiknya air rebusan ini jangan ikut dikonsumsi. Ikuti langkah-langkah berikut ini. 

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCzzjCqv16Xs6fGwDFssXnTE1E1srf6Etbng3Q40uIPu6XmL-DKeUZihpDmrpjEyVOOQrLsortN6Ngs9K0-tlbuBzzTk9K_zzjbc7uasrTcAApPxvfitxI8ivEwunumpwcbOUawk9f9-gu/s320/Capture.JPG

Rebus mie instan dengan air bersih sampai mendidih. Kemudian tiris rebusan tersebut dengan saringan (gambar 1). Diamkan beberapa saat sampai air rebusan benar-benar habis. Selanjutnya didihkan lagi air tanpa mie instan. Untuk membuat mie goreng, gunakan air didih tersebut untuk menyiram mie instan yang telah ditiris (gambar 2). Sedangkan untuk membuat mie rebus, masukkan mie yang telah ditiris ke dalam piring atau mangkok kemudian tambahkan air yang telah mendidih tersebut (gambar 3).

Cara ini memang belum menghilangkan 100% zat aditif kimia pada mie instan. Tentunya masih ada zat aditif yang masih melekat. Setidaknya sudah berkurang dan lebih aman untuk dikonsumsi.

Manfaat Belimbing Wuluh untuk Mengatasi Bahan Pengawet pada Mie Instan 

Cara di atas hanya mengurangi bahan kimia yang terkandung dalam mie-nya saja. Masih ada bahan kimia pada bumbu, kecap, saos, dan minyak. Ada nipagin/paraben sebagai bahan pengawet, ada MSG (monosodium glutamat) sebagai penyedap rasa buatan,  ada pewarna buatan, dan bahan aditif lainnya. 

Ternyata belimbing wuluh bisa dimanfaatkan untuk mengatasi bahan-bahan kimia tersebut. Berikut ini cara memanfaatkan khasiat belimbing wuluh untuk mengatasi bahan kimia pada mie instan.

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2826107399841532153#editor/target=post;postID=5157484513957542035;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=1;src=postname 

Siapkan bumbu, kecap, saos, dan minyak bawaan mie instan. Kemudian masukkan jadi satu ke dalam mangkok atau piring. Selanjutnya ambil sebuah belimbing wuluh dan bersihkan. Iris belimbing wuluh tipis-tipis secara membujur (lihat gambar). Buang bagian dalam belimbing wuluh. Setelah itu campur dan aduk dengan bumbu-bumbu mie instan. Masukkan mie instan yang telah direbus. Hidangkan dan nikmati. 

Bagaimana rasanya? Asam, kecut? Tidak sama sekali. Rasanya tidak asam meskipun diberi 1 buah belimbing wuluh. Malah lebih sedap dan gurih. Belimbing wuluh, ada yang menyebut belimbing sayur atau belimbing asam, rasanya memang asam. Bahkan sangat asam. Jika kita makan belimbing wuluh secara langsung, muka jadi mengkerut dan mata terpejam. Itulah sebabnya belimbing wuluh biasanya dipakai oleh ibu-ibu rumah untuk memasak sayur yang bercita rasa asam, menghilangkan bau amis ikan laut, dan lain-lain. Tetapi ketika belimbing wuluh dicampur dengan bumbu-bumbu mie instan, rasa asamnya hilang sama sekali. Itu artinya, senyawa asam belimbing wuluh bereaksi positif menetralkan senyawa kimia yang terkandung dalam bumbu-bumbu mie instan. 


Info Lainnya
Ada info yang menyatakan bahwa kamu tidak boleh merebus mie instan bersamaan dengan bumbunya. Katanya, saat berada pada suhu 120 derajat Celcius nanti, kandungan kimia pada bumbu mie dapat berubah menjadi senyawa karsinogen dan berpotensi memicu tumbuhnya sel kanker pada tubuhmu. Hiii.. seram ya? Eits, tapi ternyata info tersebut tidaklah benar!
Sampai saat ini belum pernah ditemukan adanya senyawa karsinogen pada mie instan. Di sisi lain, pemasakan mie instan tidaklah sampai pada suhu 120 derajat Celcius. Mie instan sebelumnya telah melalui proses penggorengan sehingga yang dijual dalam kemasan sudahlah setengah matang. Untuk menyantapnya, kamu hanya perlu memanaskan mie instan pada suhu air mendidih, yaitu sekitar 90 – 100 derajat Celcius, dan dalam waktu kurang dari 5 menit.
Salah satu alasan mengapa mie instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya adalah karena dapat mengurangi cita rasa yang telah dibentuk oleh produsen. Mie instan dianjurkan untuk memiliki kuah sebanyak 400 cc, tapi seringnya kita memasak air rebusan tidak menggunakan takaran sehingga bisa saja berlebihan. Nah, kalau bumbunya sudah telanjur tercampur, bisa jadi bumbunya tidak akan terasa sama sekali. Mie instan jadi hambar dan tidak enak, deh.

Sumber:
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri yang Diunggulkan

Khasiat dan Cara Mengolah Kulit Manggis

Khasiat Kulit Buah Manggis Berikut merupakan beberapa fakta khasiat dan manfaat ku...

About Us

Spice Mag - Premium free blogger template developed by spicytricks.com.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas hendrerit iaculis nunc. Curabitur in eros ipsum. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Duis at mi justo, non suscipit elit. Nunc aliquam luctus adipiscing. Nullam sit amet lacus vitae odio congue mollis eu non magna. Duis sed arcu a libero adipiscing rhoncus. Aliquam erat volutpat. Suspendisse sed nunc metus, sed aliquet arcu.

Blogger news

About Me

Foto Saya
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Tetala: Nganjuk,10 Januari 1991 Asal : Banjarmasin,KAL-SEL

Pengikut

Search

Blogger templates